MySpace Secara Tak Sengaja Eksis Lagi di Bawah Naungan Time Inc.

MySpace pernah jadi raja sosial media di zamannya. Namun sejak makin banyaknya sosial media lain yang lebih menarik, MySpace menghilang. Kini, MySpace akan kembali hidup.
Dilansir dari The Verge (11/2), Time Inc. adalah perusahaan yang menghidupkan kembali jejaring sosial yang berjaya di pertengahan era 2000an tersebut. Namun sebenarnya hal ini bukanlah suatu kesengajaan. Karena, Time Inc. hanya mengakuisisi Viant, sebuah perusahaan konsultan iklan online, yang sebelumnya sudah mempunyai hak atas MySpace.
Time Inc sendiri adalah perusahaan penerbitan yang masih eksis hingga kini, meski sekarang dunia informasi sudah sangat didominasi online. MySpace diharapkan dapat membantu mereka di era online ini, di samping berkutat dengan penerbitan majalah.
Meski nama MySpace tidak pernah menghiasi pemberitaan, jejaring sosial tersebut diharapkan mampu mendorong Time Inc yang sedang terpuruk. Hal ini dikarenakan, MySpace masih dikunjungi lebih dari 50 juta pengunjung di tiap bulannya. Time Inc pun melihat potensi ini sebagai sumber pemasukan mereka melalui iklan digital, di mana mereka sudah mempunyai klien besar seperti Time, People, Sports Illustrated dan Entertainment Weekly. MySpace pun memang merupakan anak perusahaan dari Viant, yang fokus di dunia periklanan digital.
Viant adalah perusahaan teknologi periklanan berbasis 'personal.' Iklan yang ditujukan oleh pemasar melalui Viant, akan menyasar pada pengguna yang sudah terdaftar di database Viant. Database ini diperoleh melalui cookies di browser, yang merekam preferensi dan kebiasaan yang dilakukan saat browsing. Viant memiliki 1,2 milyar akun yang telah terdaftar. MySpace akan jadi tempat untuk menampung iklan-iklan digital tersebut, dengan tentunya setelah konten mereka dibenahi jadi lebih baik.
"Akuisisi ini adalah elemen baru untuk kami," ungkap ketua dan CEO dari Time Inc, Joe Ripp. "Para pemasar akan memilih media partner yang punya kapabilitas untuk mendorong data, atau konten yang premium. Kami akan menyediakan keduanya di satu platform," imbuhnya.
Dibelinya MySpace, meski tak sengaja, tentu erat kaitannya dengan keadaan media cetak yang mulai kehabisan napas. Time Inc mengalami kerugian besar-besaran hingga USD 881 juta di tahun ini. Padahal di tahun 2014, mereka masih mendapatkan keuntungan yang besar dari menerbitkan majalah. Bahkan kantor mereka yang berada di kawasan perkantoran mewah, Time and Life Building di New York, di mana itu adalah markas yang mereka tempati sejak 1959, harus direlokasi ke Lower Manhattan.
Sumber : Merdeka.com

0 komentar:

Powered by Blogger.