Minggu ini, Tokopedia mengejutkan semua orang dengan mengumumkan perolehan
pendanaan sebesar USD 100 juta (atau sekitar Rp 1,2 triliun), angka yang
fantastis untuk startup di Indonesia. Nama Tokopedia bisa dibilang sudah
dikenal oleh banyak orang di negara ini sebagai platform untuk menjual dan
membeli secara online. Kali ini, Tech in Asia akan merangkum beberapa
fakta tentang kiprah Tokopedia di ranah e-commerce Indonesia:
1. Sejarah pendirian
William
Tanuwijaya (kiri) dan Leontinus Alpha Edison (kanan).
Ide
pendirian Tokopedia tercetus di benak kedua co-foundernya, William Tanuwijaya
dan Leontinus Alpha Edison, ketika menyadari belum adanya marketplace
yang bagus untuk memfasilitasi jual-beli yang aman dan nyaman di Indonesia. Ide
pendirian tersebut baru terealisasi pada tahun 2009, tepat pada tanggal 17
Agustus 2009 website Tokopedia diluncurkan secara publik dalam versi beta.
2. Mengirimkan 2 juta produk per bulan
Sejak saat
itu, Tokopedia terus bertumbuh. Pada ulang tahunnya yang kelima bulan Agustus
lalu, Tokopedia mengklaim telah mengirimkan 24 juta produk per tahun kepada
pembeli di website-nya. Dengan angka tersebut, Tokopedia berhasil mencatatkan
pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 13,4 Juta produk.
3. Investasi terbesar dalam sejarah startup indonesia
dan Asia Tenggara
Sejak
pendiriannya lima tahun lalu, Tokopedia selalu mendapat investasi per tahunnya.
Tokopedia mendapatkan pendanaan awal dari PT Indonusa Dwitama (2009), East
Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), NetPrice (2012), Softbank Ventures
Korea (2013), dan baru-baru ini kembali mendapatkan pendanaan dari SoftBank dan
Sequoia Capital (2014).
Pendanaan
terbaru Tokopedia ini bahkan bernilai fantastis yakni sebesar USD 100 juta!
Dengan nilai pendanaan tersebut, Tokopedia mencatat rekor sebagai startup
teknologi yang mendapatkan pendanaan (yang diumumkan ke publik) terbesar dalam
sejarah startup Indonesia dan bahkan Asia Tenggara (setidaknya seperti yang
diklaim William di blog resmi Tokopedia).
4. Valuasi lebih dari USD 20 juta
Sumber
gambar: Pengguna Flickr 401(K) 201
Pertumbuhan
Tokopedia yang signifikan juga mempengaruhi valuasinya. Tahun lalu saja, marketplace
yang melakukan monetisasi dari biaya langganan pedagangnya ini mempunyai
valuasi senilai USD 20 Juta (atau sekitar Rp 241,16 miliar).
Itu merupakan angka valuasi tahun lalu, dengan semakin bertumbuhnya Tokopedia,
angka tersebut kemungkinan semakin membesar.
5. Didukung oleh investor yang mendanai Alibaba
Berita
investasi USD 100 juta Tokopedia minggu ini memunculkan banyak pertanyaan,
komentar, serta spekulasi, salah satunya adalah apakah nantinya Tokopedia bisa
menjadi seperti raksasa e-commerce Alibaba?
William
Tanuwijaya sendiri terinspirasi oleh sosok Jack Ma, co-founder
Alibaba, dimana ia sering mendengar pidato inspirasi Jack Ma dan juga meneliti
seputar marketplace Alibaba yakni Taobao. Alibaba sendiri kini lebih
dari sekedar perusahaan e-commerce, perusahaan ini berkembang pada berbagai ranah,
mulai dari payment, aplikasi chatting, serta mengakuisisi banyak
perusahaan lainnya. Dan Tokopedia sepertinya juga ingin menjadi lebih dari
sekedar perusahaan e-commerce. Dalam blog resmi Tokopedia, William mengatakan:
Tokopedia
bukanlah perusahaan e-commerce. Tokopedia adalah sebuah perusahaan internet,
yang membantu orang lain melakukan e-commerce dengan mudah dan aman. Saya
selalu berkeinginan untuk membangun sebuah platform, dan saya tahu ini adalah
bisnis jangka-panjang yang sangat membutuhkan waktu untuk berkembang.
Fakta bahwa
Softbank dan Sequoia Capital merupakan perusahaan VC yang mendanai Alibaba pada
masa awalnya, mungkin bisa menjadi angin segar bagi Tokopedia untuk mewujudkan
mimpi startup ini.
0 komentar:
Post a Comment