E-Commerce sering
disebut sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
bukan tanpa alasan sebab dengan jumlah penduduk dan penetrasi internet yang
bertumbuh pesat, Indonesia merupakan salah satu pasar potensial e-Commerce.
Kendati demikian,
perkembangan e-Commerce sendiri bukan tanpa halangan. Hal itu diungkapkan Kun
Arief Cahyantoro, pengamat e-Commerce dari Institut Teknologi Bandung (ITB),
saat acara bertajuk "Indonesia Pegang Smartphone" yang diselenggarakan
Lazada Indonesia.
Menurutnya, salah satu
hal yang dapat menghambat perkembangan e-Commerce di Indonesia adalah
keengganan masyarakat untuk mulai melakukan transaksi online. Dari data yang
diperoleh pada 2015, ada 80 persen pengguna intenet yang mengecek harga tanpa
melakukan transaksi.
"Selain itu, masih ada 60,9 persen pengguna
intenet yang masih takut melakukan transaksi online," ujar Kun, saat di
Jakarta, Senin (22/2/2016).
Kendala e-Commerce
terkait keamanan merupakan tren yang tak berubah sejak 2012. Kun melanjutkan
berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
masih banyak pengguna internet yang enggan untuk berbelanja online karena
masalah keamanan data.
Tak hanya itu, masih
cukup banyak pengguna internet yang masih ingin merasakan transaksi secara
tradisional. Ia menuturkan bahwa ada 21,5 persen pengguna internet yang tidak
ingin membeli barang tanpa pernah merasakannya terlebih dulu. Hal tersebut
dilakukan untuk memastikan barang yang dibeli benar-benar sesuai dengan
keinginan.
Tak hanya itu, masalah
online payment juga menjadi salah satu halangan yang dihadapi pasar e-Commerce
di Indonesia. Terlebih, menurutnya, saat ini sudah dimulai era pasar terbuka
dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kebutuhan akan pembayaran digital yang
lebih aman jelas dibutuhkan.
"Dengan berkembangnya e-Commerce, selayaknya
dapat mempercepat penggunaan e-money untuk mendukung transaksi yang lebih cepat
dan aman," ucap Kun.
Di sisi lain, Kun juga menuturkan bahwa potensi
e-Commerce juga masih sangat besar. Dengan pertumbuhan pengguna internet hampir
1,5 persen tiap tahunnya, jelas hal itu akan sangat mendukung perkembangan
pasar e-Commerce di Tanah Air.
Oleh sebab itu,
halangan-halangan itu sebaiknya dapat segera diselesaikan sebelum 2020. Sebab,
2020 sering disebut menjadi golden moment untuk kebangkitan ekonomi digital di
Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment