Meski e-Commerce di
Indonesia mengalami perkembangan pesat, ternyata masih ada beberapa tantangan
yang harus mendapat perhatian. Salah satunya adalah perihal payment gateway
sebagai sarana pembayaran transaksi online.
“Salah satu tantangan industri e-Commerce di
Indonesia saat ini adalah alat pembayaran yang bukan berasal dari rekening
bank,” ungkap Aulia E Marinto, Dewan Pengawas Asosiasi e-Commerce Indonesia
(idEA) saat Media Briefing Industri e-Commerce Indonesia, di Jakarta, Rabu
(28/10/2015).
Menurut Aulia yang juga
CEO BLanja.com, saat ini kebanyakan sarana pembayaran mewajibkan pengguna untuk
memiliki rekening bank, mulai dari kartu kredit, ATM, mobile banking, dan
lainnya. Masalahnya, tak semua masyarakat Indonesia memiliki rekening bank.
Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak alternatif pembayaran untuk melakukan
transaksi belanja online. Selain itu, Aulia juga mengungkapkan tantangan lain
di bisnis e-Commerce di Indonesia, yakni masalah logistik.
Menurutnya, saat ini
belum ada standar logistik, yang mencakup waktu dan harga pengiriman barang di
Indonesia.
"Berbeda dengan perbankan, di mana Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia menaunginya, saat ini di Indonesia belum
ada otoritas yang khusus mengurus perihal logistik,” tambah Aulia.
Selain beberapa
tantangan tersebut, kendala lain yang cukup menghambat perkembangan bisnis
e-Commerce di Indonesia adalah jaringan internet yang tergolong lambat dan
biaya internet yang masih tinggi.
"Ketersediaan internet diperlukan agar
mendukung pemerataan bisnis e-Commerce di seluruh Indonesia,” tutup Marine
Novita, Tim Humas idEA sekaligus General Marketing Property OLX Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment